SeputarCilegon.com - Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cilegon dikabarkan siap memberlakukan buku ajar 2017 atau Kurikulum 2013 (K-13). Seperti diketahui, buku ajar dan baca bagi murid sekolah dasar (SD) 2017 akhirnya resmi disetujui oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk dapat disebarluaskan kepada sekolah-sekolah di daerah, termasuk untuk dapat diunduh pada website milik Kemendikbud. Pejabat Disdik Kota Cilegon mengatakan, mendapatkan kabar dari pihak Kemendikbud, akhir pekan kemarin. "Sekarang sudah dapat diedarkan kepada sekolah-sekolah hingga tingkat daerah. Kabar itu kami terima akhir pekan kemarin.

Bagi sekolah-sekolah di Kota Cilegon tinggal menunggu saja atau dapat mengunduhnya melalui website milik Kemendikbud," kata Kepala Bidang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (Kabid TK-SD) Disdik Kota Cilegon, Suhendi pada hari Senin (30/1/2017). Menurut beliau, sebelumnya buku bacaan K13 telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali sejak K13 diberlakukan. Meski begitu, ujar dia, buku yang telah ditetapkan oleh pihak Kemendikbud baru hanya untuk murid SD kelas 1 hingga 4. Kelas 5 dan 6 masih menunggu kajian lebih dalam tentang standar isi pada buku yang akan diterbitkan. "Baru untuk kelas 1 sampai 4. Sementara, untuk siswa kelas 5 dan 6 masih menunggu," ucapnya.

Sebelumnya, para guru dan siswa seluruh Indonesia, termasuk di Kota Cilegon sempat dibingungkan dengan belum adanya buku panduan dan ajar yang secara pasti ditetapkan oleh pihak Kemendikbud. Kondisi tersebut tidak menghambat proses kegiatan belajar mengajar mengingat sebelumnya juga, tuturnya, pihak Disdik Cilegon pernah menganggarkan buku K13 pada 2015 lalu, meski sebelumnya juga sempat gagal dan ditarik sementara. "Dulu pernah sempat dianggarkan pengadaannya untuk biaya cetak pengadaan buku ajar guru dan ajar siswa sesuai standar K13. Namun, di tengah jalan tiba-tiba ada revisi akhirnya ditarik lagi," Ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris PGRI Kota Cilegon, Bahrudin menuturkan, sejumlah guru se-Indonesia saat ini sedang berkumpul di Medan untuk membahas impelementasi oleh guru dalam menerapkan K13 di kelas, mengingat peningkatan mutu pendidik di daerah-daerah yang belum dapat dilakukan secara serentak pada setiap sekolahan yang ada. "Usai rapat pembahasan ini, rencananya akan ada roadshow visit school untuk melakukan pengawasan langsung mengenai implementasi penerapan K13 di kelas.

Jika ada guru yang masih bingung dengan perubahan kurikulum yang ada, akan terus didorong lagi. Diakui peningkatan mutu pendidik belum dilakukan serentak, termasuk guru honornya sendiri belum ikut dilibatkan," ucapnya melalui telepon. (Madsari/Red)

Post a Comment

 
Top